Pagi
hari ini aku memasak nasi goreng. Masakan khas Indonesia ini menjadi salah satu
menu favoritku. Tak jarang di kala musim hujan ini aku sering membuatnya. Kali
ini aku mencoba berbeda karena aku menggunakan Lombok ijo sebagai bumbu utama.
Tentu usaha ini tidak asal-asalan saja. Aku melihat cara memasak nasi goreng
ini melalui salah satu channel youtube. Karena kelihatannya enak jadi akupun
mencobanya. Setidaknya sudah dua kali aku membuatnya. Bumbu sudah kusiapkan, minyak
kupanaskan. Kucampur bumbu dengan telor dan mulai kumasukkan nasi. Setelah
beberapa waktu kumulai mencicipi rasanya. Perlu beberapa waktu untuk memantapkan rasa. Aku
tambahkan garam, kecap, micin agar rasanya nikmat. Icip-icip rasa sampai mantap
betul kulakukan.
Sejenak
aku berpikir bahwa meskipun kita sudah mengetahui resep, cara membuatnya, tetap
saja dibutuhkan kemampuan delivery (baca
: penyajian) yang mantap untuk menciptakan rasa yang nikmat. Kemampuan delivery inilah yang perlu diasah dalam
waktu yang tidak pendek. Bahkan perlu bertahun-tahun agar mampu melakukannya. Seorang
chef misalnya ia bisa menjadi ahli setelah melalui waktu yang panjang, belajar
dengan sungguh-sungguh untuk meningkatkan kapasitasnya. Aku teringat ketika
meminta bantuan ibuku untuk membantu mengkondisikan rasa sayur yang kubuat
karena rasanya yang tak karuan. Sontak ia kemudian mencicipi dan mulai
memasukkan beberapa sendok garam dan gula. Dan alhasil, rasa telah berubah dari
semula berantakan menjadi istimewa.
Hal
ini berlaku dalam semua aspek. Berdakwah misalnya, materi mudah dicari, tapi
cara penyampaian ini yang butuh waktu lama untuk belajar. Tidak mungkin materi yang
sama tapi penyampaian kepada anak-anak, remaja, dan orang tuapun caranya sama.
Bisa dibayangkan ketika mengisi kajian orang tua tapi dengan gaya anak-anak. Kemampuan
inilah yang harus kita asah setiap waktu agar menjadi ahli. Menurut penelitian
untuk menjadi seorang ahli dibutuhkan waktu 10.000 jam terbang. Kalau dihitung
hari setidaknya butuh waktu 3-5 tahun dengan rata-rata 8 jam kerja setiap
harinya. Inipun bukan berarti pengulangan aktivitas yang sama selam 3-5 tahun.
Tapi setiap waktu harus ada peningkatan (progress) yang terukur. Mari
manfaatkan waktu kita dengan meningkat kapasitas yang kita miliki. Terus
belajar dan rendah hati. Semangat pagi..!!
Iksan adi
kuncoro,
Boyolali, 22
januari 2020 Pkl. 7.42 AM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar