Minggu, 29 Januari 2012

The road not taken ( jalan yang tak kutempuh)


Beat inspiration by alfi
Dua jalan bercabang dalam remang hutan kehidupan,
Dan sayang aku tidak bisa menempuh keduanya
Dan sebagai pengembara, aku berdiri lama
Dan memandang ke satu jalan sejauh aku bisa
Kemana kelokannya mengarah di balik semak belukar

Kemudian aku memandang yang satunya, sama bagusnya,
Dan mungkin malah lebih bagus,
Karena jalan itu   segar dan mengundang
Meskipun tapak yang telah melewatinya
Juga telah merundukkan rerumputannya,

Dan pagi itu keduanya sama-sama membentang
Di bawah dedaunan rontol yang belum terusik.
Oh, kusimpan jalan pertama lain kali!
Meski tahu semua jalan berkaitan,
aku ragu akan pernah kembali

aku akan menuturkannya sambil mendesah,
suatu saat berabad-abad mendatang;
dua jalan bercabang di hutan, dan aku-
aku menempuh jalan yang jarang dilalui,
dan itu merubah segalanya
                ( robert frost, 1916)
Menentukan pilihan terkadang memang sulit. Ketika dihadapkan pada suatu hal yang menuntut sebuah kebijaksanaan dalam memilih, tak jarang harus mengambil jalan yang berbeda. Memilih untuk tidak mendengarkan atau mengikuti orang lain akan terasa menyakitkan apalagi terhadap orang yang dianggap lebih. Sebuah pemikiran ataupun pandangan memang relatif. Apa yang kita pikirkan benar, mungkin akan dinilai oleh orang bahwa itu salah. Kerelatifan paradigma setidaknya memberikan beberapa hal untuk kita. Pertama, dengan perbedaan pandangan kita akan mampu menentukan sebuah pilihan. Dalam setiap masa antara guru dan murid sering terjadi pemikiran yang berseberangan. Hal inilah yang membuat ilmu pengetahuan selalu dinamis sesuai perkembangannya. Plato dengan teori ide bawaannya, akhirnya harus tumbang oleh teori empiris muridnya aristoteles. Dalam sebuah haditspun dikatakan setiap masa akan ada pemimpinnya. Zaman dahulu berbeda dengan zaman sekarang, begitu pula zaman sekarang akan berbeda dengan masa depan. Dan ini menuntut perkembangan, dan perkembangan ini menuntut sebuah pilihan yang tepat. Pilihan itupun harus berbeda dengan apa yang kebanyakan untuk memunculkan hal baru.
Kedua, perbedaan pemikiran menjadikan kita belajar bagaimana rasa menghargai. Orang yang mempunyai rasa menghargai akan menjaga perasaan lawan bicara. Bahkan ketika berhadapan hal yang nyata salah, sikap sinis dan suka memvonis akan ditinggalkan. Pemaparan, pembandingan, dan pendekatanlah yang senantiasa dilakukan. Benarlah sebuah istilah yang mengatakan keintelektual tidak dapat dinilai dari seberapa bagusnya sebuah teori yang dapat dipaparkan. Namun seberapa besar lapang dada terhadap permasalahan. Ketika pertanyaan dilontarkan, bagaimana hukumnya sholat dalam islam. Seorang yang berintelektual tidak akan mengatakan hukumnya wajib. Pemaparan bahwa wajib ketika ia baligh, sehat, dan islam. Haram hukumnya bagi wanita yang berhalangan untuk mengerjakannya. Pemaparan yang logis, luas, mendalam, serta pendekatan inilah intelektual orang akan benar-benar dapat dilihat. Dengan semangat saling menghargai, perdebatan dan pertengkaran yang sering terjadi dapat berkurang dan semakin eratnya tali silaturahim. Terkadang memilih jalan yang tidak ditempuh oleh kebanyakan orang terasa licin, terjal, dan penuh batu. Namun itu memngubah segalanya.


Jumat, 27 Januari 2012

jejak mahasiswa berprestasi


antara pemimpin dan pemimpi

"bermimpilah maka tuhan akan memeluk mimpimu", itu adalah ungkapan motivasi yang sering ita dengar dari novel maupun film sang pemimpi, tetralogi dari laskar pelangi. tak jarang bahwa banyak motivator yang menggembar-gemborkan tentang kekuatan dari sebuah mimpi. ia dapat membangkitkan manusia yang patah semangat, lelah ketika berjuang, dan letih dalam berusaha. bermimpi memang sangat indah, dengannya orang akan mampu berimajinasi tentang apa yang ingin ia capai. kemudian akan mengambil langkah-langkah konkret untuk mencapainya. seseorang yang mempunyai mimpi tentu hidupnya akan terarah, karena ia mempunyai konsep untuk melangkah. seperti ketika seseorang yang ingin makan, maka ia akan memimpikannya apa yang hendak ia makan, baru kemudian ia mengusahakan. bermimpi dapat dilakukan dimanapun, kapanpun, dan siapapun. ia tidak terikat oleh aturan. seseorang boleh bermimpi apapun dan sebanyak apapun selagi ia bisa. inilah anugrah Allah SWT yang diberikan kepada manusia yang telah dibekali akal untuk bermimpi. dengan mimpilah berbagai penemuan telah dilakukan. penemuan angka nol oleh al khawarizmi, alat optik oleh al farabi, ilmu gravitasi oleh newton, lampu oleh edison, dan beribu-ribu penemuan lainnya.
berbeda dengan pemimpin, seorang pemimpin adalah orang yang mampu memanajemen segala hal termasuk dirinya sendiri. ia mampu mengonsep, meneliti, menelaah, dan mengaplikasikan sebuah gagasan. ia tidak hanya sampai pada tahap pemikiran/bermimpi, tetapi mampu melangkah bahkan mengatur dan menguasai terhadap konseptisitas. maka eksistensi seorang pemimpin mempunyai nilai yang lebih dari sekedar pemimpi. ungkapan yang sering kita dengar bahwa 10 pemuda mampu merubah dunia, dan 1000 orang tua hanya mampu bermimpi merubah dunia. ini mengindikasikan bahwa sosok pemimpin sebenarnya banyak berpotensi pada diri kaum muda. maka ungkapan yang sangat memotivasi untuk kalangan muda adalah " berikan aku sepuluh pemuda , maka akan kuguncangkan dunia".
realita saat ini banyak orang yang terlalu takut untuk bermimpi, apalagi menjadi seorang pemimpin. bayang-bayang kegagalan selalu menghantui, ungkapan-ungkapan pesimis seolah menjadi hal yang biasa berkumandang di kalangan masyarakat. seseorang yang bermimpi pasti akan dicemooh, sehingga mental dari orang yang berangan tadi akan jatuh. misal, ketika ada anak miskin mengungkapkan mimpinya untuk menjadi dokter, dalam sekejap tawa ejekan akan dilontarkan kepada anak tadi. budaya ini harus dikikis dari sekarang, agar seseorang mempunyai arahan dalam langkah meniti jalan hidupnya. seorang pemimpin pun, sekarang telah mengalami krisis. sulitnya mencari pemimpin yang adil, membawa kepada masyarakat yang sejahtera seolah hanya menjadi mimpi. fakta bahwa antara yang mengawasi dan diawasi dalam aparatur pemerintah melakukan tindak KKN menjadi keprihatinan semua orang tentang eksistensi seorang pemimpin yang diharapkan. keadaan seperti ini haruslah menjadi perhatian semua pihak, mentalitas pemimpi yang bersemangat harus dipupuk sejak dini, sehingga akan menghasilkan banyak pemimpin yang benar-benar memenuhi apa yang diimpikan. PEMIMPIN MASA DEPAN YANG MERUBAH MASA DEPAN DENGAN KEKUATAN SEBUAH MIMPI.........

Optimis dan pesimis



Ada sebuah pepatah cina “ orang pesimis dan optimis sama-sama dibutuhkan. Orang optimis membuat pesawat, sedangkan orang pesimis membuat pelampung. Apalah jadinya sebuah pesawat/kapal tanpa adanya pelampung. Mungkin bisa saja tenggelam kapal itu, namun untuk menyelamatkan diri tentunya orang juga membutuhkan pelampung. Dalam hal ini setidaknya memberi kita pelajaran bahwa dalam tingkah laku kita tidak hanya terpaku pada apa yang dinamakan sebuah kegagalan, keburukan, seperti korupsi yang meraja lela di negeri indonesia. Ita juga perlu memandang sebuah pencapaian meskipun hanya sangat kecil. Dari pencapaian inilah kemudian menimbulkan motivasi untuk merubah menjadi lebih baik. menjadi agen of change, bukan agen of coruption.
Pandangan yang membudaya diantara kita adalah orang cenderung memandang hanya sekedar dari aspek pesimis. Budaya korupsi yang meraja rela mejadi bahan pergunjingan yang tidak ada habisnya. Setiap saat orang disuguhkan dengan fenomena korupsi di televisi. Memang terlalu banyak budaya tersebut, hingga orang negara lainpun menjuluki negara kita sebagai negara korupsi. Orang perlu memandang seberapa besar yang telah dicapai dalam memajukan bangsa ini. Meskipun hanya kecil tetapi perlu kita jadikan pemacu, pendorong untuk melanjutkan estafet perubahan yang lebih baik.
Dalam masyarakatpun pandangan pesimis saja juga meraja rela. Banyak artis yang dalam faktanya kurang populer, kemudian mencari jalan bagaimana untuk mendapatkan penghasilan dengan mencalonkan diri menjadi anggota DPR. Ini terjadi kontradiksi antara pemahaman mengenai kehormatan dan kekayaan. Dua hal yang berbeda ini sering dijadikan saling berkaitan. Orang ketika memasuki parlemen tentu akan mendapatkan kehormatan sebagai agen of change bagi masyarakat. Berbeda ketika seseorang menjadikan kehormatan sebagai tempat mencari kekayaan. Budaya inilah yang seakan merasuk ke dalam jiwa masyarakat kita. Ketika orang yang belum mampu dalam harta, dan ia meminjam modal bermilyad uang untuk mencalonkan diri sebagai anggota dewan. Pada suatu waktu ia akan terpikir bagaimana membayar hutang itu. Seperti inilah yang kemudian menjadi salah satu faktor dalam tindakan korupsi yang meraja lela. Perlu adanya suatu tindakan perubahan mindset bahwa kehormatan berbeda dengan kekayaan. Sekiranya utnuk menjadi anggota dewa perlu pertimbangan tingkat kemampuan seseorang dalam memenuhi hajat hidupnya. Tentunya orang yang susah lebih beresiko dari pada orang yang masih dikatakan mampu.
Optimis dan pesimis setidaknya akan menjadi stimulus dalam menerapkan berbagai kemajuan dalam kehidupan bangsa kita. Kita perlu optimis tatkala dalam keadaan pesimis, tetapi kadang-kadang kita perlu juga berpesimis tatkala dalam kondisi optimis. Wassalam.
Selasa 24 januari 2012
22.46 pm 

Kamis, 26 Januari 2012

Masalah adalah pendewasaan diri

Minggu, 22 Januari 2012


Ketika kita menghadapi suatu permasalahan, maka itulah yang menjadikan kita semakin dewasa. Masalah memang kerap kali membuat kita kesal karena memang masalah adalah sesuatu yang tidak menyenangkan. Tapi perlu diingat  bahwa setiap bertambahnya kemampuan kita itu karena selalu diasah dengan masalah. Ibarat sebuah pisau yang selalu diasah maka pisau itu akan semakin tajam. Kehidupan seakan terasa tidak adil ketika kita sudah banyak berbuat baik tapi malah dibalas keburukan oleh orang. Dalam hal ini ada ungkapan “ dunia memang tidak adil maka biasakanlah”. Ungkapan ini sebenarnya bermakna bahwa ketika kita mendapatkan suatu permasalahan maka kita harus bisa bersikap dewasa, jangan menjadikannya sebagai alasan untuk menutupi diri. Wajarlah bila dunia ini tidak adil terkadang, orang yang bisa bertahan dalam ketidakdilan dan percaya bahwa Allah akan senantiasa bersamanya akan menjadi pribadi yang  tangguh. Ia akan menjadi kebanggaan di mata manusia dan mulia  di sisi  Allah SWT. Ketidak adilan ada karena pasti akan ada keadilan. Nikmatnya keadilan akan terasa manakala ada ketidak adilan. Kita tentunya mengerti bahwa kehidupan kita yang sekarang  penuh rona dan duri, dunia seakan tidak memihak, caci dan maki terus berganti, istiqomah selalu diuji, tapi hadapilah dengan senyum dihati. Mawar itu berduri namun indah dan wangi, anggap caci sebagai motivasi perbaikan diri. Pejamkan mata, rasakanlah nikmatnya nafas perjuangan, yakinkan dalam hati, dan katakan AKU BISA....

Trend dari zaman nenek moyang..

  Bicara tentang covid-19 apa yang terlintas di pikiran anda? Korban? Sepeda? Vaksin? Atau konsiprasikah? Sejak diterapkannya new normal kor...