Kamis, 07 Maret 2019

Memahami

Suatu ketika ada seorang kakek bersama tiga orang anak kecil naik kereta dari Semarang ke Banjarnegara. Ketiga anak itu begitu riang, bermain kesana kemari di dalam kereta. Sekali-kali mereka tertawa kegirangan. Tentu saja hal itu sangat mengganggu penumpang lain. Beberapa penumpang terlihat tidak berani menegur kakek tua tersebut, hingga ada satu penumpang wanita yang mencoba menegur kakek tersebut agar menyuruh ketiga anak itu untuk diam.
"Pak, tolong kondisikan anak-anak bapak supaya diam, jujur kami merasa terganggu dengan suara anak-anak itu yang bermain kesana-kemari." Kakek tua itu hanya terdiam dan menghela nafas panjang. "Saya tidak sanggup bu, saya tidak tega". jawab kakek tersebut
"lo, kenapa pak? anak-anak itu sudah cukup membuat gaduh dengan polah mereka di kereta ini".Ujar ibu itu.
dengan suara pelan kakek itu berkata"orang tua anak itu sudah meninggal tiga hari yang lalu karena kecelakaan pesawat, mereka terus menangis dan baru hari ini mereka bisa tertawa, saya tidak tega menegur mereka, kalau ibu tega silahkan "
Seketika, ibu itu terdiam, marahnya menjadi ramah. Bencinya menjadi simpati. Dia terharu melihat ketiga anak-anak itu yang bermain. tidak terasa air mata telah jatuh menetes di pipinya.
 Seringkali kita melihat begitu banyak masalah dalam hidup ini. Terkadang kita sering menyalahkan orang lain bahkan menyalahkan Tuhan. Kita tidak mau menggali lebih dalam atau memahami sebuah permasalahan, hingga yang kita rasakan begitu penat dan menyesakkan dada. Percayalah bahwa dibalik satu kesulitan terdapat dua kemudahan. Dunia ini akan indah bila kita mau membuka diri untuk memahami kehidupan.So, mari kita belajar memahami supaya kita bisa saling mengerti.
(Gambar hanyalah ilustrasi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Trend dari zaman nenek moyang..

  Bicara tentang covid-19 apa yang terlintas di pikiran anda? Korban? Sepeda? Vaksin? Atau konsiprasikah? Sejak diterapkannya new normal kor...