Tulisan
ini bukan mau mengupas tentang trend sepeda atau trend ngopi dan menikmati
senja yang dielu-elukan oleh para generasi bucin. Namun tahukah anda, ada salah satu trend yang yang
dipakai banyak orang namun tidak banyak orang yang menyadari. Trend ini mungkin
sudah ada sejak zaman nenek moyang dan banyak penggemarnya sampai sekarang. Mark
Manson menyebutnya trend mentalitas korban. Dalam bukunya “The Subtle Art Of
not Giving A Fuck” ia mengatakan bahwa sebagian orang yang mengalami trend ini selalu
saja meyakini bahwa mereka tidak mampu menyelesaikan masalah, meskipun faktanya
mereka mampu. Mereka lebih memilih menyalahkan orang lain atau menyalahkan
situasi di luar mereka untuk menutupi ketidakberdayaan mereka.
Tidak
mau berusaha dan selalu mencari kambing hitam. Misalnya ketika orang gagal
dalam ujian, orang yang yang mengikuti trend ini mungkin akan mudah menyalahkan
penguji, kendaraan macet, toilet mampet, kucing di tengah jalan, pokoknya apa
saja disalahkan untuk menutupi kegagalannya.
Efek
dari sikap ini orang akan merasa lebih baik untuk sementara waktu. Namun akan
menggiring pada kehidupan yang penuh dengan amarah, ketakberdayaan dan keputusasaan.
Tindakan ini cenderung mudah dan enak dilakukan, ketimbang menyelesaikan
masalah karena cenderung sulit dan tak menyenangkan. Padahal belum tentu yang
menyenangkan akan baik bagi kita, begitu pula sebaliknya yang kita bencipun
kadang menyimpan hikmah dan malah banyak memberikan manfaat
Maka
jauhilah sikap (trend mentalitas korban) ini dimanapun berada. Jangan mudah
menyalahkan orang lain maupun keadaan. Selalu introspeksi dan fokus pada solusi.
Tidak ada pelaut ulung lahir di laut yang tenang.. So, terkadang bukan siapa
yang salah, tapi diri kita yang mungkin kurang sadar.
Iksan
adi kuncoro
Boyolali,
14 Agustus 2020 Pkl.14.46 WIB